Sabtu, 29 Oktober 2016

The Man Living in Our House Episode 2


Pemilik toko mandoo misterius Go Nan-gil mencoba untuk menjelaskan kepada Na-ri yang sedang bingung bahwa dirinya adalah ayah tirinya, Go Nan ingin menyampaikan kabar padanya dengan perlahan, namun Na-ri sudah mengetahuinya sekarang.

Na-ri bertanya mengapa kau tidak mengatakan sebelumnya, dan ia ingin mengetahui bukti padanya bahwa kau adalah ayah tiriku, Go Nan berpikir dia tidak mau mengganggu kesehatannya dan akhirnya Go Nan-gil menunjukan foto dirinya bersama ibu Na-ri sambil memegang sertifikat pernikahan.

Di rumah sakit, Dokter mengatakan Na-ri bahwa dia bisa tertekan dengan mudah, ini mungkin disebabkan karena kebutaan sementara, Na-ri bahkan tidak mendengarkannya.


CEO Deok-bong sedang berjalan-jalan di ruang tunggu, ia pun menawarkan kepada Nan-gil untuk membeli tanah padanya dengan setengah harga, Deok menyarankan untuk menjualnya sekarang, Karena kau akan kehilangan Na-ri dengan membawanya ke pengadilan sebagai penipu, dan meniadakan pernikahannya dan reklamasi warisanya.

Nan-gil bertanya mengapa kau ingin menandatangani kontrak dengan penipu, Deok berkata bahwa hukum tanah milik Nan-gil, jadi apa Nan-gil akan digugat.

Nan-gil tidak akan menjualnya, namun Deok menyakinkan dirinya bahwa dia akan mendapatkannya.


Na-ri membanyangkan bahwa ia menghadapi Nan-gil, mengekspos si penipu kemudian menendangnya keluar dari rumahnya, namun telepon berdering akhirnya ia mengambil panggilan sebelum keluar.

Ibu pacarnya yang menelpon bahwa anaknya menjadi hancur karena pertunanganya, sementara Na-ri berpura-pura sibuk, dan kemudian menutup teleponnya.

Deok mengemudi mobilnya lalu memberikan tumpangan pada Na-ri, dia menolaknya karena tidak tertarik, deok pun menyebutkan nama ibunya, nari bertanya siapa kau, deok menjawab bahwa saya pembeli yang tertarik pada tanah milik ibu mu, Na-ri menjawab bahwa itu tidak akan dijual, deok turun dari mobilnya dan berkata hal ini bukan milik mu setelah semuannya karena segalanya adalah milik Nan-gil.


Deok membawa Na-ri dan menceritakan padanya serangkaian kejadian aneh seputar penikahan Nan-gil dengan ibunya, Na-ri pun mendengarkannya karena lebih mudah di pahami dari pada mendengar dari Nan-gil, tiba-tiba Na-ri keluar dari mobilnya karena ada Nan-gil, dan ia bersembunyi.



Nan-gil membawa ke restoran dan mulai berkata bahwa dia ayahnya, Na-ri mengatakan padanya untuk tidak memperjelas hubungannya dengan orang luar. Nan-gil berpikir bahwa ia begitu peduli padanya dan ia harus menerima hubungan ini.

Na-ri mengabaikan hubungannya dan bertanya berapa usiannya, Nan-gil mengalihkan pembicaraannya, Na-ri menyimpulkan bahwa ia lebih muda darinya, Nan-gil menyarankan untuk berbicara secara formal karena mereka memiliki hubungan yang luar biasa.

Na-ri memperingatkan padanya jangan berpura-pura lagi untuk menjadi ayahnya. Kau adalah pria aneh yang tinggal dirumahku.


Na-ri mengakui semua kejadian ini jika ibunya masih hidup, tetapi untuk apa Na-ri membela pernikah ini jika ibu sudah tiada, Nan-gil berubah menjadi marah saat mengatakan “ Jika ibunya masih hidup “ Nan-gil berkata mengapa saya berada di sana saat terjadi kecelakaan ibumu.

Ekspresi Na-ri menjadi sedih memaksa untuk mengakui bahwa ibunya telah mencoba untuk memberitahu sesuatu yang penting sebelum meninggal, tapi Na-ri membuat alasan bahwa dia terlalu sibuk untuk pulang, dia mengerti sekarang.

Kau jarang pulang, kau selalu pulang malam dan masuk ke kamar mu, bagi mudah untuk menghindar dari mu, Na-ri bertanya apakah kau selalu berkunjung ke pohon ibuku, Nan-gil dengan sedih menjawabnya “ saya selalu berkunjung diwaktu favoritnya ” .


Na-ri teringat kenangan manis bersama ibunya di kala mereka sering duduk berdua di waktu senja, ibunya menyukai bermalas-malasan di waktu senja, Na-ri juga teringat saat ia mengerjai ibunya dengan menyelinap tanpa di ketahui olehnya, Nan-gil pun teringat ketika pertama kali bertemu.

Na-ri bertanya apa kau menikah karena mencintainya, Nan-gil terdiam dan berkata ya.


Yeo-joo dan pacaranya ( Jo-Dong-Jin ) bertemu atas permintaan yeo-joo, yeo-Joo merasa mereka tidak mengakhiri hal-hal yang benar, Yeo bertbuat manis padanya, dan perhatian padanya, Dong-jin berkata Na-ri berada di UGD.

Di dalam mobil yeo bertanya apakah ia bisa tinggal beberapa saat, karena ini pertemuan terakhir dengannya, Dong-Jin tersenyum bahagia.


Na-ri dan Nan-gil pergi ke Hong Mandoo, Na-ri terkejut ada banyak orang diluar, salah satu karyawan Nan-gil menyapanya dan ingin melihat putri bosnya dengan menuggu setiap hari, namun Nan-gil membawanya keluar.

Na-ri menyelinap ke kantor restoran yang terlihat seperti kamar tidur, dan Nan-gil ingin mengungkapkan semua rahasia-rahasia gelapnya.

Na-ri tertangkap basah oleh Nan-gil saat memegang celana dalamnya, Na-ri pun keluar dengan terburu-buru Na-ri tersandung, sebelumnya ia mencelupkan tangan nya pada adonan mandoo, Karyawannya hanya bisa melihat dan bertanya-tanya apakah ia di perbolehkan untuk menguleni adonan mandoo. Nan-gil membuang wadah adonan yang tercemar dengan segera.


Nan-gil memperingatkan padanya kenapa kau berusaha untuk berbuat jorok seperti itu, Na-ri berbalik bertanya kenapa kau mengunci laci lemari mu apa yang kau sembunyikan, Nan-gil menjawab dengan berbalik bertanya kenapa kau malam-malam muncul dengan membawa skop, apa kau akan mengurus rumput-rumput.

Nan-gil memberitahu padanya bahwa aku adalah ayah tirimu, lalu mereka berputar-putar berusaha untuk mendapatkan yang lain untuk meninggalkan rumah, tidak berhasil Na-ri menyerah, Nan-gil meminta padanya untuk membuat makanan karena ia mengundang tamunya.


Deok-Bong membahas pembangunan resor dengan sekertarisnya bahwa kami belum menerima dana, Deok mengatakan bahwa perusahaan harus melakukan langkah yang berani jika tak ingin bangkrut.

Sekertarisnya menetapnya namun Deok tak menghiraukan dan terus memikirkan Na-ri, akhirnya Deok meminta pada sekertarisnya untuk mengetahui lebih jauh tentang Na-ri.


Na-ri terkejut dengan arogan si Nan-gil, kemudian ia membuak lemari es dengan penuh tanya pada dirinya, apakah benar aku akan membuatkan makan malam untuknya, apa yang dilihatnya menarik pehatian, semua makan tersusun rapih di wadahnya, Na-ri melihat kulkas dan teringat ibunya.

Na-ri menutup pintu kulkas dan ia terjatuh, dengan posisi kepala miring ke arah langit, ia bertanya kepada ibunya apa semua yang di katakan Nan-gil itu benar?

Nan-gil berada di ruangannya menatap istrinya di telepon, ia berbicara bahwa na-ri berusaha untuk menyingkirkannya sebelum membuka laci dan masuk kedalam.


Na-ri mempersiapkan pesta untuk tamu Nan-gil, ia pun kemudian keluar untuk memanggilnya, namun dia berpikir, aku harus memanggil apa padanya, apakah “ ayah “ itu tidak benar, dan akhirnya ia memanggil jondae. 

Mereka berbicara tentang taman, kenapa tidak pernah tumbuh gulma, tetap di bawah bunga mekar.
Na-ri melihat dasi nan-gil tidak benar posisinya, secara naluriah ia membenarkannya, Namun nan-gi mengalihkan tangannya dan bergerak menjauh karena canggung, Na-ri memutuskan untuk menerimanya, karena ia percaya pada ibunya.

Nan-gil berpikir bahwa istrinya itu menyembunyikan sesuatu darinya, tapi pada kenyataanya dia menjadi anak perempuan yang lebih baik dan akan belajar tentang na-ri lebih jauh lagi, nan-gil berkata ibu mu selalu memanggilmu putri terbaik sealam semesta.
Na-ri memperbaiki posisi dasinya.


Pacarnya Dong-jin tiba di rumah tepat pada saat itu, dan bertanya kepada Na-ri apa yang kau lakukan, Nan-gil menyabut kedatangannya. Dong-jin melihatnya dengan ekspresi bingung, Dong-jin mengakui bahwa Nan-gil berada di pemakaman ibu Na-ri dan menyadari bahwa dia bagian dari keluargamu.

Na-ri dengan ketus bertanya pada Dong apa yang kau lakukan dirumah ku, Dong bertanya kenapa kau bertanya seperti itu, Na-ri terkejut bahwa Dong-jin tahu perjalanan menuju UGD dan menjelaskan Nan-gil bahwa ia mendapat info kontak Dong-jin dari pemakaman dan memanggilnya.


Ayah dan anak berdebat, Dong-jin hanya ingin tahu apa yang terjadi, mengapa pemuda ini berbicara informal untuk Na-ri dan dia juga, dan membingungkan bahwa kenyataanya Na-ri menjawabnya dengan resmi.

Na-ri tidak memiliki kesabaran untuk menjelaskan apa tetang hidupnya untuk Dong-jin, dan meminta padanya untuk pergi, biarkan aku sendiri.

Nan-gil pun mendatangi Na-ri dan meminta maaf padanya telah menghubungi Dong-jin tanpa persetujuan dirinya.


Na-ri mengeluh padanya bahwa jika benar kau adalah ayah tirinya kenapa kau tidak memukul Dong-jin keluar dan jangan membawanya makan malam, dong jin datang untuk mencari penjelasan, Nan-gil mendekat pada dong-jin dan berkata padanya untuk pergi.

Na-ri melarikan diri ke kamarnya karena kecewa, namun Dong-jin datang padanya dan mengatakan bahwa Nan-gil menjadi ayah tiri mu karena bisnis dengan merayu ibu mu.

Na-ri tidak ingin mendengar ocehannya dan berteriak padanya untuk pergi. Na-ri melihat pesan di handphone ya dan ternyata itu dari yeo-joo.


Yeo-joo berpura-pura menjadi pehatian kepada na-ri, yeo-joo berkata bahwa Dong-jin berbohong padanya sekarang ini, Dong-jin sempat membalas pesan yeo-joo dan dia berkata kepada Na-ri bahwa kau tidak tahu bahwa tanah rumahnya bernilai tinggi. Dan Nan-gil pun tahu ini, bahkan mereka putus kau jangan sampai menjualnya. 

Nan-gil datang dan mendengar semuanya, Dong-jin menuntut padanya untuk tidak pergi, Nan-gil melihat padanya dan berkata bahwa dia akan pergi untuk menguleni adonan.


Di rumah, Adik Deok berada di kamar dan mengkoleksi foto Nan-gil, semua gambarnya ada, Deok datang ke kamarnya dan bertanya kenapa akhir-akhir ini kau tidak sekolah, aku tidak puny adik yang tidak pergi ke sekolah. Kau hanya penguntit Nan-gil ?

Deok memperingatkan padanya jika kau tidak pergi sekolah lagi maka semua yang ada padanya akan di ambil kembali.


Di toko manddo, Nan-gil sendiri dan bergumam bahwa dia dengan Na-ri begitu akur, dan dia begitu bahagia, Tiba-tiba Na-ri menyelinap datang tanpa di ketahui Nan-gil, datang untuk meminta no teleponnya, Nan-gil berteriak terkejut, dan dia pun memberikan no teleponnya, Na-ri memiscallnya dan terdengar suara ringtone hp yang selalu di nyanyikan ibunya, dia meminta padanya untuk menyanyikannya.

Nan-gil pun memenuhinya dengan suara yang tidak begitu baik, dan suaranya memudah karena canggung, Apa yang kau lakukan jika kau merindukan ibu ku, dia memejamkan matanya dan melihat senyumnya.

Saat Nan-gil berjalan keluar, ia berkata padanya tentang makan dan tidur dengan baik pada na-ri dan yang lebih penting jangan stres.


Di luar, Dong-jin menawarkan kepada Na-ri untuk kembali ke seoul, dia mengakui kesalahannya dan memiliki rasa takut yang luarbiasa, Dong bertaka aku tau kau putus asa, namun Na-ri mengatakan tidak peduli, biarkan ibunya tahu begitu dia berhenti menelpon, Dong-jin menegaskan untuk tidak menjual rumahnya, hal ini mendorongnya untuk memberi uang kepada pamannya.

Deok mengemudi dan bertanya kepada Na-ri apa Dong-jin menggangunya. Telepon Dong-jin berdering dan ternyata itu pesan dari yeo-joo. Nan-gil keluar dengan beberapa mandoo untuk Na-ri.
Nan-gil marah pada Dong-jin bahwa kau akan membawa Na-ri ke seoul, Nan-gil mengatakan kepada Dong-jin bahwa dia akan membayar hutang pamanya jadi kau tidak melihat Na-ri ?.


Di dalam mobil, Deok berkata sepertinya nan-gil akan membunuh dong-jin, na-ri bertaka tidak apa-apa karena dia layak untuk menerimanya, na-ri meminta untuk keluar dari mobilnya namun Deok menolaknya dan Na-ri bagus lah aku tidak perlu naik bus, terimakasih atas tumpangannya.

Na-ri tiba di rumah dan memanggil pamanya untuk mengundang dalam acara kematian ibunya, namun pamanya tidak bisa datang, na-ri menyadari bahwa pamanya dipanggil dari pasar dekat rumah ibu, dan ia bergegas pulang.


Dia akhirnya kehilangan pamanya, namun dia merasa bahwa dia dekat dengan pamanya, dalam perjalan pulang ia bertemu dengan sekelompok pria yang nongkrong di rumah pamanya, namun tiba-tiba Nan-gil menariknya keluar dari pandangannya dan mengatakan pulang, Na-ri memungkinkan bahwa pamanya sudah pulang, tapi ia tampaknya sudah tahu, Nan-gil meninggalkannya untuk menghadapi orang-orang misterius.

Salah seorang pria dari kelompok itu menyapa Nan-gil dengan begitu ramah begitu juga antek-antek nya membungkuk padanya, nan-gil bertanya apa kalian masih takut padaku, pemimpinnya tertawa dan berkata kami hanya ingin bertemu dengan sang legenda.

Dia kemudian mengatakan bahwa ia mendengar bahwa paman Na-ri telah kembali. Nan-gil menuduh pria memiliki mata-mata di kota ini, dan menyarankan mereka saling percaya.


Na-ri melihat seorang pria brangkat dari rumahnya, dan Nan-grils menyakan identitas mereka, na-ri menuduh padanya untuk bersikap ramah dengan mereka, Tapi dia mampu meletakkan segala sesuatu bersama-sama dan mencurigai bahwa pamannya adalah di jalankan. Dia menuntut untuk mengetahui berapa banyak utang nya, dan mulai panik.

Nan-gil mengatakan kepadanya untuk hanya membuang pamannya dia pergi. "Dia saudara ibumu, jadi saya akan mengambil tanggung jawab untuk dia," ia menjelaskan. Nan-gil jelas prihatin dengan stres membuatnya sakit lagi, dan mengatakan kepadanya untuk melupakan semua tentang hal itu. Lalu ia berjalan pergi berpura-pura bahwa ia perlu uleni.


Saat ia membongkar tasnya, Na-ri menyadari bahwa dia lupa untuk memberikan Nan-gil hadiah dia punya untuk dia. Jadi dia kepala ke restoran di mana dia sengaja mendengar dia berbicara di telepon. Dari konteks, kedengarannya seperti dia sedang berbicara dengan pamannya.

Nan-gil: "Saya bilang tidak pernah menelepon. Kenapa kamu datang kesini? Apakah aku tidak memberitahu Anda tidak pernah berpikir tentang datang kembali ke sini lagi? Ini adalah peringatan terakhir saya. Jika Anda melakukan ini lagi, saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi pada Anda. Kau tahu aku selalu menjaga kata-kata saya. "

Dia kemudian menutup telepon, dan bergerak ke lemari untuk mengambil bajunya. Na-ri jam tangan dari pintu, terkejut melihat dua tato besar di punggungnya. Perlahan-lahan, ia berbalik dan mata mereka bertemu.

BACA EPISODE SELANJUTNYA || The Man Living in Our House Episode 3


EmoticonEmoticon